Di balik permukaan laut biru yang tenang, tersembunyi kekuatan alam yang luar biasa dan sering kali terabaikan: gunung api bawah laut. Meski tidak tampak oleh mata manusia, aktivitas mereka bisa memicu tsunami, mengubah garis pantai, bahkan menciptakan pulau baru. Namun, hingga kini, fenomena ini masih dianggap “misteri”—baik oleh ilmuwan, maupun masyarakat luas.
Dunia Gelap yang Aktif
Sekitar 75% aktivitas vulkanik di dunia sebenarnya terjadi di bawah permukaan laut. Gunung-gunung api ini membentuk bagian dari cincin api Pasifik dan mid-ocean ridges, retakan panjang di dasar samudra tempat lempeng-lempeng bumi bergerak dan magma keluar. Sayangnya, keterbatasan teknologi dan sulitnya akses ke kedalaman laut membuat aktivitas ini sulit dipantau.
Menurut Dr. Yuliana Prasetyo, ahli geologi kelautan dari LIPI, “Gunung api bawah laut sangat aktif, tapi sulit dideteksi kecuali sudah meletus besar. Kita masih jauh dari kata siap untuk memahami sepenuhnya perilaku mereka.”
Letusan yang Tak Terlihat, Tapi Berdampak
Salah satu contoh paling nyata adalah letusan gunung api bawah laut Hunga Tonga–Hunga Ha’apai pada Januari 2022. Letusan ini sangat dahsyat, memicu gelombang kejut yang melintasi dunia dan menghasilkan tsunami yang mencapai pesisir di Jepang hingga Pantai Barat Amerika. Namun sebelum itu terjadi, hanya sedikit yang tahu keberadaan gunung tersebut.
Gunung api bawah laut bisa mengubah lanskap laut secara drastis. Ada kalanya letusan justru membentuk daratan baru, seperti yang terjadi di Kepulauan Hawaii atau Kepulauan Anak Krakatau.
Mengapa Masih Misterius?
Salah satu tantangan terbesar dalam memahami gunung api bawah laut adalah teknologi pemantauan. Tidak seperti gunung api darat yang dapat dipasang alat seismograf dan sensor gas, lokasi di kedalaman laut membuat pengawasan secara real-time hampir mustahil. Gelombang suara (sonar), robot bawah laut (ROV), dan satelit menjadi alat utama, tetapi biayanya sangat mahal.
Penelitian lebih lanjut terus dilakukan, terutama dengan harapan memahami pola letusan dan potensi bahaya tsunami. Namun, banyak ilmuwan mengakui bahwa kita baru “menggaruk permukaan” dari pengetahuan tentang gunung api bawah laut.
Membuka Tirai Laut
Gunung api bawah laut bukan sekadar objek geologi. Mereka juga mendukung kehidupan unik—koloni bakteri, cacing, dan makhluk laut ekstrem yang hidup dari energi panas bumi, bukan cahaya matahari. Artinya, mereka juga menyimpan potensi ilmu pengetahuan yang sangat luas, mulai dari biologi hingga teknologi masa depan.
Penutup: Laut Masih Menyimpan Rahasia
Gunung api bawah laut adalah pengingat bahwa planet kita masih menyimpan banyak rahasia. Di era satelit dan AI, masih ada sudut-sudut bumi yang belum sepenuhnya kita mengerti. Dan mungkin, di dasar laut yang gelap itu, sedang terbentuk sebuah pulau baru—tanpa ada satu pun dari kita yang menyadarinya.